Rabu, 04 Juni 2008

Tadabbur QS al Anbiya 74-75 (Nabi Luth)

74. Dan kepada Luth, kami Telah berikan hikmah dan ilmu, dan Telah kami selamatkan dia dari (azab yang Telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji[965]. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik,
75. Dan kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; Karena Sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang saleh

Tadabbur
Kisah Nabi Luth sering diulas sehubungan dengan merebaknya perilaku homoseksual di berbagai belahan bumi. Hampir-hampir kisah tentang Nabi Luth diidentikkan dengan azab bagi perilaku penyimpangan seksual tersebut.

Ayat 74 tersebut di atas mengungkap kisah lebih detail tentang Nabi Luth, yaitu beliau adalah seorang lelaki yang oleh Allah telah dianugerahi kelebihan berupa hikmah (hukman) dan ilmu (ilman). Ayat ini memberikan gambaran kepada kita seperti apa sosok Nabi Luth. Seorang Nabi dan Rasul yang sudah barang tentu adalah orang yang ahli ibadah, khusyu', dan berjiwa pemimpin. Memiliki 4 sifat rasul, yaitu siddiq (jujur, selalu berkata benar), amanah (tidak pernah perkhianat kepada makhluk,apalagi kepada manusia), tabligh (menyampaikan wahyu yang diterima dari Allah kepada umatnya), dan fathonah (cerdas, memiliki kompetensi berfikir tebaik dibandingkan manusia lain di zamannya). Selain sifat-sifat tersebut ada sifat menonjol lain yang merupakan anugerah Allah kepadanya, yaitu hikmah, artinya beliau seorang yang bijak, baik dalam berfikir, berkata-kata, memutuskan sesuatu, mencari solusi atas segala masalah, dan sebagainya. Sikap hikmah, bijak selalu menyertai beliau. Allah menegaskan bahwa sikap mulia itu adalah anugerah, bukan semata-mata hasil jerih payah atau pemberian dari orangtua atau gurunya. Dia adalah talenta dan bakat yang telah bersemayam dalam diri Luth sejak kecil.
Sifat yang kedua adalah ilm atau berilmu. Sifat inipun ditegaskan Allah adalah anugerah dari-Nya.
(bersambung)

Tidak ada komentar: